Demikian disebutkan Yus Suhardi, kepala Dinas P2MD Kabupaten Sanggau yang tersusun dalam sebuah cetakan kedua bersama dengan rekan-rekannya mengenai Sanggau dari masa ke masa. Dipaparkan Yus Suhardi keadaan peninggalan sejarah kerajaan Sanggau juga dapat dikatakan memprihatinkan. Pasalnya banyak benda-benda sejarah yang telah hilang. Apabila keadaan ini terus dibiarkan, maka kemungkinan akan kehilangan jejak sejarah kerajaan Sanggau. Dalam pembukaannya, Yus Suhardi menyebutkan, bahwa pada dasarnya kerajaan Sanggau merupakan salah satu kerajaan yang pernah tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan kerajaan lain baik dari segi politik, ekonomi maupun sosial budaya. Sebagai contoh ada perkawinan yang dilakukan antarkerabat raja dengan kerabat dari kerajaan yang lain, yang sebenarnya bernuansa politis, karena dengan adanya perkawinan itu hubungan dapat terjaga dan mengurangi perselisihan antarkerajaan.
Sejarah atau cerita yang disusun oleh Yus Suhardi dkk itu, disebutkan dia tidak seluruhnya benar. Karena dalam satu cerita bisa dapat terjadi penambahan atau pengurangan. Akan tetapi juga, cerita ini tidak seluruhnya salah namun juga terkadang mengandung kebenaran. Dituturkannya, sebelum kerajaan terbentuk, dalam cerita rakyat yang hidup pada masyarakat Sanggau baik suku bangsa Melayu maupun Dayak telah diyakini bahwa Daranante bukan merupakan orang asli Sanggau. Melainkan berasal dari orang Sukadana keturunan dari Panembahan Kalahirang, yang merupakan keturunan Parabu Jaya yang dikatakan berasal dari Jawa yang mengawini puteri setempat (Ketapang) dan mendirikan kerajaan di Sukadana.
Putri Dara Nante kawin dengan seorang laki-laki dari suku Dayak Sisang Hulu Sekayam yang bernama Babai Cinga'. Adapun sejarah terjadinya perkawinan tersebut menurut cerita rakyat akan disajikan berturut dalam beberapa edisi. (bersambung)<>
BERBICARA mengenai Kabupaten Sanggau, maka tidak akan terlepas dari sejarah terbentuknya Kabupaten Sanggau itu sendiri, yang dapat dimulai dengan mengetahui sejarah berdirinya Bumi Putri Daranante yang merupakan cikal bakal pemerintahan yang ada sekarang ini. Dari sekian banyak kerajaan yang ada di Kalbar, kerajaan Sanggau merupakan salah satu kerajaan yang belum banyak diungkapkan sejarahnya. Hal ini mungkin disebabkan orang lebih tertarik untuk memperhatikan kerajaan-kerajaan yang lebih besar seperti kerajaan Sambas, Tanjungpura, Sukadana maupun Pontianak.
Demikian disebutkan Yus Suhardi, kepala Dinas P2MD Kabupaten Sanggau yang tersusun dalam sebuah cetakan kedua bersama dengan rekan-rekannya mengenai Sanggau dari masa ke masa. Dipaparkan Yus Suhardi keadaan peninggalan sejarah kerajaan Sanggau juga dapat dikatakan memprihatinkan. Pasalnya banyak benda-benda sejarah yang telah hilang. Apabila keadaan ini terus dibiarkan, maka kemungkinan akan kehilangan jejak sejarah kerajaan Sanggau. Dalam pembukaannya, Yus Suhardi menyebutkan, bahwa pada dasarnya kerajaan Sanggau merupakan salah satu kerajaan yang pernah tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan kerajaan lain baik dari segi politik, ekonomi maupun sosial budaya. Sebagai contoh ada perkawinan yang dilakukan antarkerabat raja dengan kerabat dari kerajaan yang lain, yang sebenarnya bernuansa politis, karena dengan adanya perkawinan itu hubungan dapat terjaga dan mengurangi perselisihan antarkerajaan.
Sejarah atau cerita yang disusun oleh Yus Suhardi dkk itu, disebutkan dia tidak seluruhnya benar. Karena dalam satu cerita bisa dapat terjadi penambahan atau pengurangan. Akan tetapi juga, cerita ini tidak seluruhnya salah namun juga terkadang mengandung kebenaran. Dituturkannya, sebelum kerajaan terbentuk, dalam cerita rakyat yang hidup pada masyarakat Sanggau baik suku bangsa Melayu maupun Dayak telah diyakini bahwa Daranante bukan merupakan orang asli Sanggau. Melainkan berasal dari orang Sukadana keturunan dari Panembahan Kalahirang, yang merupakan keturunan Parabu Jaya yang dikatakan berasal dari Jawa yang mengawini puteri setempat (Ketapang) dan mendirikan kerajaan di Sukadana.
Putri Dara Nante kawin dengan seorang laki-laki dari suku Dayak Sisang Hulu Sekayam yang bernama Babai Cinga'. Adapun sejarah terjadinya perkawinan tersebut menurut cerita rakyat akan disajikan berturut dalam beberapa edisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar